INDONESIARAYA.CO.ID – Writing is the Civilization. Di seluruh dunia, of course, anyaman peradaban dan tulisan ga bisa dipisahkan.
The growth of civilization has been inextricably interwoven with the rise of writing. Tulisan punya “civilizing effect” pada manusia.
“Good writing is the hardest form of thinking,” kata Penulis Pat Conroy.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Pengunduran Dìrinya yang Tak Disetuǰui Presiden Prabowo Subianto, Ini Respons Kepala PCO Hasan Nasbi
Hadiah Hari Buruh, Presiden Prabowo Umumkan Pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh dan Satgas PHK
Suarakan Dukungan ke Palestina, Presiden Prbowo Subianto Pidato Penuh Semangat di Parlemen Turki

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menhan Prabowo Subianto sering kepergok menulis catatan saat bersama President Jokowi. Attentively. He is taking notes.
Informasi, keterangan, dan instruksi kecil Presiden Jokowi ditulisnya di notebook. Dia simpan dan diproses sebagai basis action plans.
Luar biasa Menhan Prabowo Subianto. He is a working man. Setia. Patuh. Detail. I am so proud for being his cadre.
Baca Juga:
Sambut Bahagia Makan Bergizi Gratis, Warga Distrik Homeyo Papua Tengah:Terima Kasih Bapak Prabowo
Note-taking adalah skill mengingat informasi secara evergreen.
Habitus “mencatat” or taking-note adalah tanda Menhan Prabowo Subianto seorang yang humble.
Kapasitas thinking, remembering, learning, IQ dan reasoning-nya masi sangat baik. Ingatan kuat.
Waktu Nobar film “Adagium” di Plasa Senayan, Menhan Prabowo Subianto melihat saya. Dia nyapa, “Hey ke mana aja, lama ga keliatan”.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Subianto Sebut Tidak Ada Kemakmuran Tanpa Pemerintah yang Bersih dan Adil
Perwakilan Kerajaan Inggris Sambut Presiden Prabowo Subianto Saat Tiba di London
Presiden Prabowo Subianto Ingatkan Jangan Sampai Subsidi Dinikmati Orang Kaya, Harus Tepat Sasaran
Dia masi ingat saya. Padahal sudah 4 tahunan ga pernah tatap muka.
“Taking-note” menyatakan dia ga sepelekan “Memory, Forgetfulness, and Aging”. Dia ga mau bikin Presiden Jokowi kecewa karena lupa hal kecil.
Sekali pun human brain terdiri dari 1 milyar neurons yang setiap 1 neuron menciptakan 1000 koneksi dengan neurons lain sehingga ada 1 triliun koneksi antar neurons di dalam kepala 1 orang.
Astonishingly otak manusia punya kapasitas memory storage 2.5 petabytes (1 million gigabytes).
Sepadan dengan 3 juta jam TV shows tanpa henti selama 300 tahun baru bisa membuat otak manusia full-loaded.
Dengan “Mencatat”, Menhan Prabowo Subianto bisa meminimalisir fenomena umum yang disebut “forgetting curve.”
“Forgetting Curve” adalah fenomena alamiah & normal. Manusia akan lupa sesuatu secara drastis selama 30 hari pertama sampai hanya tersisa 20% dari memori awal.
Menhan Prabowo Subianto knows exactly. Dia punya cara jitu mengatasi “forgetting curve”.
Cara sederhana yang sering ga dianggep penting oleh big ego.
Have u ever seen someone like My Chairman Prabowo Subianto?
Oleh: Zeng Wei Jian, Kolumnis dan Pegiat Media Sosial.***