INDONESIARAYA.CO.ID – Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menyampaikan tantangan terbesar dia selama menjabat.
Salah satunya pola pikir (mindset) elite pemerintahan yang terlalu lama berada di zona nyaman (comfort zone).
Situasi itu, menurut Prabowo, dapat menjadikan para elite terbuai dan luput memikirkan ada berbagai ancaman yang dapat berbahaya bagi pertahanan Indonesia.
“Tantangan terbesar yang saya lihat adalah mindset elite kita. Mindset elite kita menurut saya terlalu nyaman. Kita terlalu lama berada dalam comfort zone.”
Baca Juga:
Kabupaten Sikka NTT Siap Menjalankan Program Makan Bergizi Gratis dengan Tungku Biomassa
Prabowo Subianto Sebut Rusia Sebagai Teman Baik, Ungkap Peran Rusia dalam Dukung Militer Indonesia
Super Lengkap, Daftar 14 Nama Cagub Cawagub yang Diputuskan Partai Gerindra Maju pada Pilkada 2024
“Kira berada dalam masa yang relatif damai lama sehingga elite kita semua merasa oh keadaan damai ini adalah keadaan yang normal,” kata Menhan RI.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Proyek Lumbung Pangan Merupakan Bentuk Antisipasi Pemerintah Terhadap Ancaman Krisis Pangan
Prabowo Subianto menyampaikan hal itu dalam wawancara bersama Najwa Shihab yang rekamannya dibagikan oleh Humas Kemhan RI di Jakarta, Jumat, 30 Juni 2023.
Prabowo menambahkan Indonesia juga dikelilingi oleh negara-negara yang bersahabat sehingga para elite sering berasumsi tidak ada ancaman.
Baca Juga:
Politisi Partai Gerindra Fary Francis Nyatakan Tak Maju Sebagai Calon Gubernur NTT di Pilkada 2024
Prabowo Subianto Dapat Pujian Langsung dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas Usai Pidato di KTT Gaza
“Ini yang sangat berat. Dengan kita merasa tidak ada ancaman, akhirnya menurut saya, elite kita merasa bahwa pertahanan itu tidak terlalu penting. Pertahanan itu, it’s nice to have, tetapi tidak vital,” kata Prabowo.
Akan tetapi, Prabowo, selama menjabat sebagai Menhan RI selama hampir 4 tahun, menilai pertahanan itu urusan vital, termasuk saat negara dalam masa damai.
“Pelajaran Ilmu Politik dan Ilmu Bernegara di mana pun, pertahanan itu memang vital. Pertahanan itu vital.”
“Kita bisa aman, bisa makmur, karena kita bisa mempertahankan negara kita, teritori kita, wilayah kita,” kata Menhan RI.
Baca Juga:
Prabowo Sambut Gagasan Khofifah, Ponpes di Jawa Timur Siap Didik 1.000 Anak dari Gaza
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Emir Qatar dan PM Qatar, Bahas Kerja Sama hingga Gaza
Syekh Mohamed bin Zayed Al Nahyan Anugerahkan ‘Zayed Medal’ kepada Prabowo Subianto
Dia menjelaskan Indonesia harus selalu siaga dan senantiasa menjaga wilayahnya, karena ada banyak sumber daya yang perlu dilindungi dari ancaman para penjarah.
Termasuk di antaranya kapal-kapal nelayan asing yang sering kali mencuri ikan di perairan Indonesia.
“Di wilayah kita itu banyak kekayaan. Kekayaan mineral, tambang, segala macam ada di darat dan ada di laut.”
“Kita punya kekayaan ikan, kalau tidak salah cadangan ikan kita terbesar kedua di dunia.”
“Jadi, potensi-potensi kekayaan ini kalau kita tidak jaga, ini sangat merisaukan,” kata Prabowo Subianto.
Oleh karena itu, selama mengemban tugas sebagai menteri pertahanan, Prabowo bertekad memodernisasi alutsista Indonesia.
Di bawah kepemimpinan Menhan Prabowo, Kementerian Pertahanan RI membeli berbagai jenis alutsista baru.
Untuk pertahanan Indonesia mulai dari pesawat tempur, kapal perang, sampai radar berteknologi mutakhir.***