NUSRARAYA.COM – Terdapat tambahan lima perusahaan asing yang berinvestasi di IKN dengan total dana 165 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp2,51 triliun (kurs hari ini = Rp15.190).
Salah satunya, perusahaan asal Singapura, Sembcorp Utilities PTe Ltd, yang berinvestasi sebesar 65 juta dolar AS (Rp987,35 miliar) untuk membangun panel surya bertenaga 50 megawatt (MW).
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyampaikan hal itu di Jakarta, Selasa (24/9/2024).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau Sembcorp kurang lebih 65 juta dolar AS. Kalau yang lain-lain combining itu sekitar 100 juta dolar AS.”
“(Jadi) 100 juta dolar AS ditambah 65 juta dolar AS, ya (total) 165 juta dolar AS,” kata Rosan Roeslani
Tidak hanya di bidang energi, ia menyatakan bahwa perusahaan yang bergerak di sektor pendidikan asal Singapura, Raffles Education Limited, juga berminat menanamkan modalnya di IKN.
Baca Juga:
Kasus Dugaan Korupsi NTB Convention Center, Kajati Angkat Bicara Soal Peluang TGB Jadi Tersangka
Pengunduran Dìrinya yang Tak Disetuǰui Presiden Prabowo Subianto, Ini Respons Kepala PCO Hasan Nasbi
BUMN Care Dorong Lakukan Evaluasi Serius atas Insiden Blackout PLN di Bali, Cikarang, dan Bekasi
Sebuah institusi asal Australia juga tertarik untuk berinvestasi di sektor pendidikan.
Sementara itu, satu perusahaan asal Rusia akan membangun mixed-use building.
Dan satu perusahaan lainnya asal China akan membangun pusat perbelanjaan (mall).
Rosan menuturkan bahwa masuknya investasi asing ke IKN tersebut menunjukkan bahwa investor swasta maupun BUMN dapat bekerja sama dan tidak perlu saling bersaing.
Baca Juga:
Hadiah Hari Buruh, Presiden Prabowo Umumkan Pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh dan Satgas PHK
Pefindo Catatkan Penerbitan Surat Utang Korporasi pada Januari – Maret 2025 Mencapai Rp46,7 Triliun
Dengan besarnya potensi pengembangan ekonomi di Indonesia, ia menilai bahwa hal tersebut membutuhkan investasi yang tidak sedikit.
Sehingga memerlukan peran BUMN dan swasta untuk merealisasikannya.
“Asal diatur gimana, secara policy, regulasi kebijakannya, sehingga complementary.”
“Karena apa? Perkembangan ekonomi kita gede kok. Jadi, don’t worry about that (jangan khawatir),” ujarnya pula.
Rosan mengatakan bahwa kini sebagian besar investor menginginkan untuk berinvestasi pada pengembangan energi bersih.
Namun, proyek pengembangan di Indonesia masih jarang yang menggunakan energi bersih dalam seluruh prosesnya (end-to-end).
Pemerintah pun kini tengah berupaya untuk mendorong lebih banyak pembangunan berbasis energi bersih untuk menarik investasi hijau.
“Jadi, itu yang kita ingin dorong dan juga bagaimana kita memikirkan investasi yang masuk ke Indonesia ini bisa carbon neutral,” katanya.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infokumkm.com dan Harianinvestor.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Aktuil.com dan Adilmakmur.co.id
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.