NUSRARAYA.COM – PDI Perjuangan buka suara soal dua bakal calon legislatif (caleg) DPR RI yang merupakan mantan terpidana kasus korupsi atau koruptor maju dalam Pemilu 2024.
Untuk diketahui, Indonesia Corruption Watch (ICW) menyoroti daftar calon sementara (DCS) anggota DPR RI Pemilu 2024 yang dirilis KPU.
ICW mencatat, setidaknya ada 7 bakal caleg DPR yang berstatus mantan terpidana korupsi.
Rokhmin Dahuri dan Al Amin Nasution merupakan kader PDIP yang menjadi bakal caleg DPR PDIP.
Baca Juga:
Ke Negara India, BUMN PTPN IV Regional III Ekspor Sebanyak 14.499.067 Ton Minyak Sawit Mentah (CPO)
Menurut Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan dua bakal caleg mantan terpidana korupsi itu telah membuktikan iktikad baik dengan menjalankan berbagai tuntutan hukumnya.
Baca artikel lainnya di sini: Dipecat Sebagai Kader PDIP, Budiman Sudjatmiko: Ini adalah Pengakhiran Satu Episode dalam Hidup Saya
Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pihaknya telah menyeleksi dan mempertimbangkan secara saksama para bakal caleg PDIP yang didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hasto Kristiyanto pun mencontohkan Rokhmin Dahuri yang sempat tersangkut kasus korupsi dana nonbujeter Kementerian Kelautan dan Perikanan dan sudah dilakukan klarifikasi oleh PDIP.
Baca Juga:
Hasto Kristiyanto menilai bakal caleg DPR RI Fraksi PDIP dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat II itu masih sangat diperlukan kontribusi-nya. Sebab, Rokhmin merupakan ahli di bidang maritim
“Beliau banyak diterima di kalangan perguruan tinggi, dan kita juga tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Prof. Rokhmin saat itu itu tidak bisa terlepas dari aspek-aspek politik,” jelasnya.
Hasto Kristiyanto menambahkan Rokhmin sudah sejak lama sering turun ke bawah dengan masyarakat.
“Untuk itu, kontribusi intelektual Rokhmin masih diakui banyak pihak,” ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin, 28 Agustus 2023.
Baca Juga:
Akan Dipasarkan ke Provinsi Bali, Polres Metro Depok Tangkap 8 Orang Sindikat Jual – Beli Bayi
Prabowo Subianto Sebut Rusia Sebagai Teman Baik, Ungkap Peran Rusia dalam Dukung Militer Indonesia
“Kepemimpinan intelektual diterima dan memberikan sumbangsih di dalam kemajuan di dalam blue economy (ekonomi biru) untuk masa depan,” tambah Hasto Kristiyanto.***